Dunia Pendidikan Diharapkan Pembelajaran Tatap Muka Semakin Meningkat Dan Partisipasi Vaksin Juga Meningkat

BANJARMASIN – Pandemi Covid 19 telah mengakibatkan pembelajaran tatap muka hanya bisa dilakukan 50 persen dan penggunaan online yang cukup dahsyat.
 
Selain itu, kata Dr H Jarkawi MM Pd,, kondisi iklim yang ekstrim, membuat beberapa kerusakan sarana dan prasarana pendidikan, yang mengakibatkan proses pembelajaran sedikit terganggu.
 
“Asfek globalisasi juga membuat perubahan gerakan sosial yang kita lihat seperti ada kekerasan digital. Ada perilaku sosial yang cenderung kepada berita-berita hoax yang sangat tidak mendidik,” ungkap Jarkawi.
 
Jarkawi Ketua DPW Forsiladi Kalsel, yang juga Dosen Senior Uniska, prihatin penyebar hoax dari orang-orang berpendidikan tinggi, sehingga kedepannya edukasi harus diperhatikan.
 
Dunia Pendidikan diharapkan kedepannya dalam kegiatan tatap muka bisa meningkat 70 sampai 80 persen. 
 
“Tatap muka yang mula dua jam bisa ditingkatkan tiga sampai empat jam. Tapi dengan catatan, budaya Prokes (Protokol Kesehatan)  itu sudah menjadi bagian kehidupan, kebutuhan, bukan lagi hanya pelengkap,”   harap Jarkawi.
 
Demikian pula segi teknologi pendidikan agar ditingkatkan , karena kedepannya dunia pendidikan semakin menggunakan teknologi, mengingat era 4.0 dan sudah ada yang sampai ke era 5.0.
 
“Mau tidak mau. Baik peserta didik maupun pengambil kebijakan, terlebih lagi Guru, harus terus mendalami pembelajaran yang bersifat digital,” tegas Jarkawi.
 
Masyarakat diharapkan kesadarannya bervaksin untuk tercapainya vaksin 70 persen dan tercapainya Herd Immunity (Kekebalan Kelompok) dan dapat mencegah varian baru.
 
Dari pengalaman dua tahun dengan pengetatan pemakaian masker dan dilakukannya razia masker, sudah dirasakan saat ini.
 
Budaya Prokes diharapkan tetap dilakukan dan vaksinasi juga terus dilakukan, karena secara signifikan 90 persen diakui kita  berhasil mengatasi Covid 19. Ini terbukti saat ini negara kita sudah diakui dunia bisa mengatasi Covid 19 dan posisi kita di dunia dalam keberhasilan mengatasi Pandemi Covid 19, sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin lebih bagus dan pandemi terus melandai dan ekonomi kita bisa terbesar di dunia.
 
Disisi lain,  Virus Omicron diharapkan tidak seperti virus Delta dari India, karena kalau kita lengah, banyak masyarakat kita jadi korban. 
 
“Kita berharap antisipasi ini adalah pertama Prokes diperketat. Kemudian vaksin dituntaskan. Khususnya dunia pendidikan dan masyarakat pinggiran perlu sekali (vaksin),” ungkap Jarkawi.
 
Hal ini menurut Jarkawi, karena dirasakan mungkin masyarakat termakan informasi hoax, sehingga takut divaksin.(juns)

MAGISTER PENDIDIKAN UNISKA MAB.

Gedung A, Lantai 4.
Jl. Adhyaksa No.2 Kayutangi, Banjarmasin.
Kalimantan Selatan, Indonesia

Design & Web Operator :
Ahmad Habibi +62 858 4595 9702